Kolecer dalam bahasa indonesia disebut baling baling adalah permainan tradisional yang sekarang masih dapat kita temui di kampung kampung. Ciri khas permainan tradisional ini adalah menggunakan bahan bahan yang di dapat dari alam sekitar, seperti bambu atau kayu.
Kolecer adalah permainan yang terbuat dari kayu berbentuk "T". bagian horisontalnya akan berputa jika tertiup angin dan bisa mengeluarkan suara seperti degungan ribuan tawon kalau angin cukup besar. Semakin kencang anginya, semakin kencang pula putaran dan suara yang dihasilkan kolecer. "Ada kepuasan batin, jika kolecer kita berputar dengan cepat dan menghasilkan suara yang cukup keras".
Untuk bagian batang batang dan tiang, terbuat dari bambu gombong (bambu besar). Batang kolecer biasanya berbentuk segitiga yang dihiasi. masing masing bagian mempunyaI nama :
1. Pongpok (kunci), bagian depan
2. Bangbrang/ balukbuk (poros)
3. Jajabik (hiasan dr bilik bambu)
4. Bangbayang = Pamanjang / Pamondok (badan kolcer)
5. Solobong
6. Bubuntut
7. Tetengger
8. Ereng
Nama nama itu mempunyai arti tersendiri. Misalnya, pongpok mengandung arti, bagaimana manusia bisa mengunci roda kehidupannya agar tidak melenceng. Bubuntut mengandung arti bagaimana manusia mengendalikan jalan kehidupannya, sedangkan jabig mengambil bagian kehidupan kita yang selalu dihiasi berbagai hal yang bersifat duniawi. pesan lainnya juga tergambar dari jumlah batang kolecer. Apabila, bermakna pada kesadaran bahwa kehidupan berasal dari dua orang manusia. Bertambahya usia anak, bertambah juga jumlah batang kolecer.
Menurut Saleh Danasamita (1986: 83, 107), permainan dan bermain merupakan dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari lingkungan anak-anak dan kedudukan sangat penting di masyarakat Sunda. Pasalnya, segala kaulinan barudak terangkum dalam Naskah Siksa KandaNg Karesian.
Permaianan kolecer ini diperkirakan sudah ada di Tatar Pulau Jawa sejak abad ke-15. hal itu, di temukan dalam naskah abad ke-15 " Saweka Darma Sanghyang Siksakandaang karesian".
Ada satu pesan yang bisa kita ambil dari permainan kolecer ini, ternyata kolecer yang kita kenal bukan sekedar dibuat. malah dari mainan itu, manusia bisa bersosialisasi, mengatasi kesepian, mengatur keseimbangan otak, dan saling kerjasama. Mudah mudahan permainan sederha yang hampir punah di telan jaman ini bisa bertahan di sekitar kita.
No comments:
Post a Comment